Jalan - Jalan Murah Ke Lombok dibawah 1jt ??? Cara berikut ini wajib di coba !

Hello sobat travelers,

Hari ini di Belitung sangat cerah, hanya saja laut sedang tidak terlalu bersahabat seperti biasanya, yang ,mana biasanya laut di pantai Tanjung tinggi terasa menyenangkan dan menenangkan, tapi sekarang khususnya di penghujung tahun 2018 kemaren hingga menjelang imlek tahun 2019 ini, laut tidak begitu tenang seperti biasanya, angina laut pun berhembus kencang. Akan tetapi tidak begitu kencang seperti laut di pulau jawa ataupun laut selatan, kalau dibandingkan dengan kawasan pantai disana, kondisi saat ini tidak seberapa, namun terasa berbeda bagi orang Belitung sendiri. 

Hari ini, saya sebenernya sedikit bingung, mau cerita pengalaman traveling saya mulai dari mana, tapi saya mau berbagi sedikit pengalaman Jalan Jalan Murah di Lombok kemaren, walau memang rada malas nulis sih akhir-akhir ini, namun rasa bosan sedang membahana-bahana nya haha,, pakai kosa kata mbak inces syahrini dulu, membahana hehe.

Dari beberapa artikel yang sudah saya posting sebelumnya mengenai perjalanan wisata saya, sebenernya hanya beberapa dari sekian banyak pengalaman saya. Mungkin saya akan mulai dari pengalaman backpackeran ke Lombok kemaren. Bagi sobat traveler yang berencana traveling ke Lombok tahun ini, artikel ini mungkin akan sedikit membantu. Saya ke Lombok awal tahun 2018 kemaren, tepatnya sekitar 2 atau 3 hari setelah tahun baruan di Jogja. 

Saya sendiri tidak begitu menyangka bisa sampai ke Lombok dengan modal budget 1juta an, bahkan di awal berangkat kemaren, cuman pegang uang 600.000, dan partner traveling saya sebut saja Mr. X cuman bawa uang kisaran 800an.  Dulu sewaktu kuliah sering freelance jadi content writer untuk beberapa web, nah waktu itu, karena memang rada malas nulis jadi cuman dapat gaji sekitar 1.250.000 rupiah (kalau ga salah, yang jelas di bawah 1,5jt).

Namanya juga traveler, ada duit dikit bawaannya pengen jalan terus, kebetulan setelah tahun baruan si Mr.X memang berencana buat traveling ke Lombok, cuman karena mikir budget juga ga begitu banyak, jadi ajakan si Mr.X ga begitu di hiraukan, sampai akhirnya kita memutuskan untuk jalan, walau saat itu gaji saya nulis baru di bayar sekitar 600an dari gaji total, alhasil bawa modal 600an buat jalan ke Lombok.

Dari Jogja kami memutuskan untuk naik bis ke Surabaya, sehari sebelum perjalanan, kami mempersiapkan beberapa alat tempur kami, hehe seperti misalnya tenda, perbekalan makanan seperti roti tawar, susu, bahkan kami juga membawa kompor kecil yang biasa digunakan untuk para pendaki memasak digunung. Bukan tanpa alasan, kami hanya berusaha untuk menghemat budget seminimal mungkin, yang penting bisa traveling hehe.

Tapi, beruntungnya kami, dengan perbekalan seperti tenda tersebut, kami bisa menginap dimana saja kami mau, tanpa repot-repot di kejar waktu. alhasil kami berangkat dari Jogja via bis pukul 10.00 WIB dengan biaya 40.000 rupiah kurang lebihnya dan tiba di Surabaya kurang lebih pukul 04.30 WIB. dari Surabaya kami lansung menuju ke pelabuhan Tanjung Perak menggunakan bis yang sudah terparkir rapi di stasiun dan siap mengantar ke Pelabuhan. kami hanya cukup mengeluarkan biaya sebesar 8.000 rupiah (kalo ga salah loh yah,, agak lupa lupa ingatan juga soalnya nih, tapi yang jelas murah kok.) 

Di Pelabuhan, kami membeli tiket Kapal Legundi yang akan mengantar kami ke Lombok, berangkat sekitar pukul 10.00 an dengan harga tiket kurang lebih 87.000 rupiah. Dari Surabaya ke Lombok menggunakan kapal menghabiskan waktu sekitar 18 jam, jadi kami tiba di lombok di Lombok sekitar jam 06.00 WITA. Walaupun menggunakan kapal, tapi sobat travelers tidak perlu khawatir, karena kapal Legundi yang kami tumpangi itu memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan bagus, kursi yang digunakan pun juga sofa jadi enak buat tiduran, dan ada cafetarianya juga, colokan juga ada, jadi ga boring boring amat selama di kapal. kalau saya kemaren, ngabisin waktunya di luar kamar kapal, lihat pemandangan sepanjang perjalanan lebih menyenangkan.

sesampainya di Lombok, kami lansung sarapan roti perbekalan kami dari Jogja, dan lansung mencari sewa motor disana, dan dapat lah sewa motor Vario dengan harga 80.000 per hari, kami sewa selama 4 hari. dari tempat sewa motor tersebut (kami menuju tempat sewa motor dengan menggunakan taxi online) kami lansung ke Gili Trawangan. 

kalau ga salah, kami harus membayar biaya 20.000 per orang untuk nyebarang ke Gili Trawangan, waktu itu cuaca lagi ga mendukung banget, langit mendung, mana ombak kenceng banget lagi, bahkan kapal tradisional yang kami tumpangi pun bocor, dan suasana panik, untung saja tidak sampai tenggelam. walaupun begitu, kami tetap menikmati suasanya indah di Gili tersebut, nyampai di Gili Trawangan berasa lagi di Luar negri, isinya bule semua. haha

Bagun tidur dari tenda, pose ala ala di pinggir pantai Gili Trawangan

niat hati ingin menginap di hotel di Gili, namun apa daya budget tak mendukung, jadi kami mendirikan tenda di pinggir pantainya, (sebenernya waktu mendirikan pantai di tenda, agak was-was soalnya ga ada orang yang camping disana, tapi apa boleh buat, the power of nekat, akhirnya saya dan Mr.X memutuskan untuk tidur di tenda, kami pun tidur dengan berjaga-jaga, kalau bahasa lainnya mah tidur ayam hehe)

hari k2 di Lombok, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Lombok Bagian Timur, sementara Gili trawangan berada di Lombok Barat, jadi bayangkan saja kami meluncur dari timur ke Barat hehe. Jujur saja, saya sangat menyesal datang ke Lombok di bulan Januari, karena cuaca yang tidak begitu mendukung, hampir setiap hari turun hujan disana, tetapi rasa sesal saya terbayarkan dengan pemandangan alam yang menakjubkan di Lombok Timur, hamparan bukit hijau membuat hati saya puas lari dari keramaian kota. pemandangan dari kaki gunung Rinjani kalau sekilas mirip pemandangan pedesaan di Swiss hanya saja pemandangan gunung di Swiss lebih di dominasi oleh putihnya salju, tapi kalau sekilas mirip kok. 

Di Lombok Timur, kami memutuskan untuk mengexplore Bukit Pergasingan, biaya masuk ke Bukit Pergasingan juga murah meriah , hanya 5.000 rupiah per orang. menurut saya sekilas pemandangan sepanjang bukit pergasingan ini mirip banget dengan lokasi film Jumanji yang di Bintangi oleh The Rock, (lebih lengkapnya baca di artikel Bukit Pergasingan, klik disini )

Awan sedang tidak mendukung dan cuaca sedang tidak berpihak pada kami saat itu

kami memutuskan untuk bermalam disana, beruntunglah kami, tidak banyak para pendaki yang mendaki saat itu, hanya ada beberapa orang saja. cuaca malam di puncak bukit tersebut sangat dingin, mencapai 15 derajat,  padahal siangnya panas terik sekali. tetapi pemandangan dari atas sangat memukau sekali. 

Turun dari Bukit sekitar pukul 08.00 WITA, lalu kami menumpang mandi dan bersih-bersih di rumah warga yg kebetulan menjadi tempat parkir motor kami. Warga disana baik dan ramah-ramah, ada rasa kekeluargaannya, bahkan selesai mandi kami juga dikasih makan sama mereka, pertama kali nyobain sayur khas NTB, sayangnya kamera kami lowbet waktu itu jadi ga bisa abadiin moment itu. 

Selesai explore bukit pergasingan, kami mulai melanjutkan perjalanan kami ke Pantai Kuta Lombok, walau sebenernya cuaca ga mendukung pake banget, tapi apapun yang terjadi tetap pantang menyerah hehe... 

Hasil yang di dapat di Pantai Kuta Lombok

Bayangkan, dari Lombok barat melaju lagi ke Lombok Tengah tepatnya lansung ke Desa Kuta yang menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam an dengan bermodalkan gugel Map hehe.  

Tapi sayangnya, lagi-lagi cuaca tidak mendukung, jadi kami tidak terlalu lama disana, setelah foto-foto sedikit, cuaca dan lagit juga tidak mendukung, lalu kami melanjutkan ke Bukit Merese. Namun, sayang seribu kali sayang, lagi-lagi cuaca sehingga kami tidak bisa melanjutkan kesana, lalu kami memutuskan untuk berkunjung ke Pantai Mawun. 

Pantai Mawun

Pantai Mawun, masih sejalur dengan Pantai Selong Blanak, dan tidak begitu jauh dari pantai Kuta. Akan tetapi jalan menuju Pantai Mawun tidaklah semulus kulit Nagita Slavina hehe.. banyak terjal2 kecil, bebatuan, krikil, belum lagi tikungan mendadak, turun-turun bukit. Entah kami yang tidak tahu jalan mulus.. ataau memang tidak ada jalan lain, pasalnya kami hanya mengikuti  petunjuk dari gugle. 

Sesampai di Pantai Mawun, rasa lelah di perjalanan terhapuskan begitu saja, pantai dengan pasir putih yang bersih, di kepung bukit hijau yang cantik. Karena lelah yang amat sangat, kami memutuskan untuk Camping dan mendirikan tenda di pantai ini. 

Tapi sayangnya, niat hati ingin nge camp gratis, kami harus membayar lokasi pada penjaga pantai sebesar 50.000 rupiah. Dengan alasan keselamatan dari para oknum yang tidak bertanggung jawab, jadi kami tidak di perbolehkan untuk mendirikan tenda di tepi pantai, melainkan harus berdekatan dengan warung atau rumah tinggal pak penjaga pantai itu. Sebab katanya, tidak aman camping di sana. Ya sudahlah.. demi keamanan mah ga apa-apa! 

Sayangnya, camping kami disana tidak semudah camping di beberapa tempat sebelumnya, lantaran cuaca yang tidak mendukung sehingga tenda kami harus mengalami kebocoran sebab hujan yang semakin deras, jadi mau tidak mau kami tidur tidak terlalu nyenyak. 

Paginya, kami lansung bergegas dan melanjutkan perjalanan kami ke desa wisata, yakni Desa Sade ! 

Desa Sade terletak di Lombok Tengah. Desa ini sangat unik sekali menurut saya, mulai dari bangunan rumah warga, hingga sejarahnya, bahkan katanya lantai yang digunakan untuk rumah ini pun terbuat dari tanah liat dan menurut informasi yang saya dapatkan dari guide lokalnya, semua warga yang tinggal disana adalah saudara, yang mana dari jaman nenek moyangnya mereka tidak boleh menikah dengan warga diluar desa tersebut. Dan uniknya lagi semua rumah yang ada disana semuanya sama. 

Lagi-lagi cuaca yang tidak mendukung, hujan turun, jadi kami tidak begitu leluasa untuk mengexplore desa unik tersebut, tapi untunglah bisa berfoto sedikit disana hehe.

Setelah puas di desa Sade, dan mengejar keberangkatan kapal, jadi kami tidak bisa melanjutkan ke tempat wisata lagi, kami memutuskan untuk bermalam di Rumah Singgah Lombok ! Yup!! Rumah Singgah, buat para backpacker bisa tinggal atau menginap di Rumah Singgah, Gratis!! 

Rumah Singgah sudah lama di kelola oleh Mamak Baiq, yang memang hatinya baik sekali, bahkan sudah lebih dari 7000 backpacker yang pernah singgah disini. Syaratnya para pelancong dari seluruh penjuru nusantara hanya cukup mengisi buku tamu dan meninggalkan fc KTP saja, dan kami juga meninggalkan foto pribadi kami yang di tempelkan di buku Tamu sebagai kenang-kenangan dan bukti kami pernah ke Lombok hehe.

Tidak hanya itu, kami juga bertemu dengan backpacker lainnya dari setiap sudut di Indonesia ini. Saya pribadi menyampaika rasa duka yang cukup mendalam mengingat rumah Mamak Baiq atau rumah Singgah yang sudah rela menampung saya dan Mr.X berapa tahun lalu terkena bencana gempa kemaren, semoga lekas kembali seperti dahulu kala, semoga Mamak dan Bapak sehat selalu disana, Amin! Insyallah kalau ada rejeki berkunjung lagi. 

Kita kembali lagi ke cerita saya yang tidak seberapa penting ini hehe, belum lengkap kalau ga nguliner hihi, jadi saya memaksa Mr.X yang saat itu lagi istirahat, untuk mencicipi Ayam Kaliwangan, untung lah ada rumah makan Ayam Kaliwangan yang tidak jauh dari Rumah Singgah, sehingga walaupun motor sewaan kami sudah di kembalikan, kami bisa menggunakan taxi online untuk menuju lokasi. 

Enak banget! 2 kata 1 kalimat singkat yang keluar di benak saya ketika merasakan Ayam Kaliwangan khas Lombok ini. Sayangnya lagi-lagi kamera kami charge di Rumah Singgah, jadi kami lupa untuk mengabadikan moment nguliner kali ini. Oya ngomong-ngomong soal kuliner, ada rekomendasi makanan nih buat yang pengen ke lombok, sobat travelers harus cobain Sate Lombok yang biasa di jual di pelabuhan menuju ke Gili Trawangan, nah itu sate-satenya enak banget dan beda banget sama sate Madura, dia pake bumbu kuning gitu, tapi bukan bumbu kacang ataupun bumbu kuning kayak sate Padang, bukan! Mungkin bumbu khas Lombok NTb kali yah.. tapi itu sate terenak yang pernah saya cobain, harganya terjangkau bisa beli 5000, 10.000 atau 1 porsi 15.000 pake lontong. 

Setelah bermalam di rumah Singgah, ke esokannya sesuai dengan jadwal kapal yang berangkat dari Lombok - Surabaya, jam 09.00 WITA, dengan harga tiket 80.000 kami kembali lagi ke pulau Jawa. Jalan Jalan Murah di Lombok yang sangat berkesan, walau melelahkan tapi sangat berkesan hingga saat ini, dan walaupun saya kembali lagi berkunjung ke Lombok mungkin tidak akan pernah menemukan cerita dan pengalaman hebat seperti saat itu. So... buat sobat Travelers yang masih kuliah khususnya mahasiswa yang berjuang di perantauan, explore lah ... karena kesempatan memamg tidak akan datang berkali-kali, dan setiap kesempatan yang datang pasti mengandung cerita menarik dengan versi yang berbeda :). 

Salam Travelers,