Jalan-jalan ke Bali, Modal 500 ribu rupiah

Going to Bali by the power of Nekat hehe...
Jalan-jalan ke Bali bersama kakak dan abang


Hi sobat Travelers, kali ini saya akan berbagi soal pertualangan saya di Bali bersama kakak-kakak dan Abang saya dari Belitung. Terus terang sih yah… nulis kembali cerita ini di Blog membuat saya harus flashback keras ke Juni 207 nih :D.  
Saya mulai perjalan ini karena cetusan ide kakak perempuan saya, yang waktu itu sedang galau berat karena putus cinta. Saat itu posisi saya masih kuliah di Jogja, dan kebetulan waktu itu saya baru selesai ujian, yang artinya saya punya banyak waktu buat liburan, dan kebetulan juga saat itu pas lagi bulan puasa, jadi kampus juga bentar lagi diliburkan, tanpa pikir panjang lagi, saya lansung mengiyakan ajakan kakak saya. Dan ternyata Abang saya yang baru selesai Married pun ikutan mau liburan bareng ke Bali (tapi begonya dia ga ajak istri, hahaha…) biar makin seru, saya berinisiatif untuk mengajak kakak perempuan saya yang satunya lagi.
Karena posisi saya saat itu masih kuliah, otomatis saya saat itu sedang berada di Jogja, sementara kakak-kakak saya masih berada di Belitung, jadi saya menyarankan mereka untuk menjemput saya ke Jogja, dan merekapun menyetujui hal itu, yah itung-itung bisa jalan-jalan di Jogja juga kan yah…!
Mereka pun memutuskan untuk menginap di kost an saya (biar irit katanya, alhasil kostan saya jadi sumpek karena mereka hehe…), mereka pun menginap selama 3hari 2 malam di Jogja, yah udah cukup puas bagi mereka untuk keliling di Jogja, sementara saya yang masih sibuk mengurusi urusan kampus karena mau libur.
Flashback sebelum mereka memutuskan untuk ke Jogja terlebih dahulu, sebenernya ada perperangan kecil antara kakak beradik, yang mana mereka meminta saya untuk menyusul mereka ke Bali dengan menggukan pesawat, sementara kakak perempuan saya setuju untuk ke Jogja terlebih dahulu, dan yang lainnya malah berpihak kepada Abang saya yang mengusung ide untuk ke Bali lansung. Karena saya adalah tumpuan bagi mereka, soalnya itu adalah traveling mereka pertama kali ke Bali, sementara saya sebenarnya ke Bali kala itu sudah kunjungan saya yang ke3 kalinya.
Karena mengingat budget saya yang tidak seberapa itu, akhirnya saya membujuk mereka untuk ke Jogja terlebih dahulu dan memutuskan ke Bali untuk menggunakan Kereta  Api. ( terus terang aja sih, sebenernya ini modal nekat, ngajak kakak-kakak saya ke Bali dengan menggunakan kereta Api, karena saya pribadipun baru kali ini mencoba naik kereta Api, karena selama ini traveling selalu memutuskan pake Pesawat biar ga ribet).
Dengan alasan pengen nyobain naik kereta api (dibalik alasan tiket KA lebih murah daripada Pesawat hehe). Malam itu, kami memutuskan untuk membeli tiket KA dari Jogja- Banyuwangi sebesar Rp.94.000,00, dari stasiun Lempuyangan. Perjalanan dari Jogja menuju Banyuwangi selama kurang lebih 14 jam, kami berangkat pukul 07.30 dari Jogja dan tiba di Banyuwangi pukul 10.00 kurang dikit lah…
Selama perjalanan 14 jam di kereta Api, terus terang dalam hati saya deg-degan, bukan deg degan karena takut naik KA, tetapi karena takut kena omelan kakak-kakak saya yang super duper cerewet itu, alih-alih dengan modal 2 novel tebal yang saya baca sepanjang perjalanan, saya mengaku menikmati perjalanan selama 14 jam itu, tanpa merasa bosan. Tetapi saya melihat, kekesalan di mata abang saya hahaha….
Sesampai di Banyuwangi, kami makan terlebih dahulu di warung-warung kecil di pinggir pelabuhan Ketapang. Setelah perut kenyang dan waktu menunjukan kurang lebih pukul 11 malam, kami melanjutkan perjalanan ke Gilimanuk dengan menggunakan kapal. (waktu itu harga tiket dari Ketapang menuju Gilimanuk hanya Rp 7.500/orang) sontak melihat harga tiket yang terbilang murah bagi orang Belitung, mereka senang bukan main, soalnya di Belitung apa apa mahal sih.
Kami beristirahat sejenak dikapal, dan saya pun tertidur kecapean di kapal tersebut. tanpa disadari sudah berapa lama pelayaran kapal tersebut, tiba-tiba Abang saya membangunkan saya dan memberitahu kami bahwa kami sudah tiba di Gilimanuk, yeeeyyy…. Akhirnya sampai juga, begitulah kira-kira sorak kegirangan hati saya saat itu, tapi ternyata perjuangan saya untuk menikmati pariwisata di pulau dewata Bali itu tidak berhenti sampai disitu.
Sebelumnya, saya sudah memesan 2 kamar di hotel Rabasta yang berada hanya kurang lebih 15menitan jalan kaki ke Pantai Kuta, yang mana artinya dari Gilimanuk kami harus menempuh perjalanan ke Kuta, yang ternyata masih jauh pakai banget. Lalu setelah sesi tawar menawar kepada para sopir angkot, akhirnya kami dapatlah angkot yang akan membawa kami tiba ke Kuta dimana kami diminta untuk membayar Rp 45.000,00 per orang  dengan durasi perjalanan kalau ga salah sekitar 3 atau 4 jam an dari Gilimanuk menuju ke Kuta.
Sesampainya di Kuta, ternyata kami hanya di antar sampai stasiun atau lebih tepatnya tempat pangkalan angkot di Kuta, yang mana artinya kami masih membutuhkan transfortasi untuk menuju Hotel kami kala itu, lalu saya memutuskan untuk menggunakan Grab, dan kami mendapatkan tariff sebesar Rp 50.000 (patungan 12.500/org) , oke! Klik, kami setuju. Sayangnya kami masih harus jalan kaki sembari membawa tas backpack kami yang berat-berat itu menuju ke titik penjemputan grab, karena katanya grab ga boleh masuk ke kawasan stasiun angkot tersebut, yah selisih dengan para sopir angkutan offline.
Akhirnya, saya bisa menyandarkan pundak saya di mobil, dan sejenak istirahat menuju sebelum tiba di Hotel, dari tempat angkutan umum tadi menuju ke hotel memakan waktu sekitar 1 jam an lah kalau ga salah… hehe, setiba di hotel tepat pukul 4 WITA pagi, dan setelah membangunkan resepsionis yang masih tertidur, ngurus check ini, ternyata eh ternyata kami belum bisa masuk ke kamar, lantaran check in pukul 07.30 WITA.
Wooooww,,,, rasanya pengen ngamuk disitu, tapi ga jadi ngamuk karena melihat tatapan sinis dari kakak-kakak saya yang sadis itu, lagi-lagi mereka menyalahkan saya seharusnya pakai pesawat saja biar lebih cepat, ga usah pake KA segala. Saya cuman bisa membela diri dengan alasan “aah…. Biar sensasi backpackernya lebih kerasa …”, lalu kami memutuskan untuk tiduran di kursi santai yang terletak di pinggir kolam hotel.
Akhirnya kami tidur disana,dengan berselimutkan udara bali yang dingin di pagi hari. Ayam berkokok, matahari mulai naik, jam menunjukan pukul 8 pagi, saya sudah selesai mandi di kamar mandi bilas yang ada di dekat kolam. Kami akhirnya bisa melepas lelah dan beristirahat sejenak di kamar hotel. 
menikmati suasana Hotel Rabasta Kuta resort
Menikmati suasana di tepi kolam hotel sambil baca novel, sebelum memulai perjalanan di hari ke2 di Bali.

Sedikit info nih buat sobat Traveler, kami menginap di Rabasta Kuta resort selama 4hari 3 malam sebelum pulang ke Belitung (saat itu saya memutuskan untuk sekalian pulang ke Belitung bersama kakak-kakak saya sekalian mudik lebaran) , yang saat itu kami hanya mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 145.000/ room sudah include breakfast. kami memesan 1 kamar single bed dan 1 kamar double bed. Karena saya tidur bertiga dengan kakak perempuan saya dan abang saya tidur sendiri jadi dia mengambil kamar yang single bed dan kami mengambil double bed.  Karena saat itu yang ga puasa hanya saya, jadi hanya saya yang sarapan hehehe…. Yah, traveling tanpa kuliner rasanya hampa, be honest nih sobat, menu sarapannya enak-enak banget (standart hotel bintang 2 lah), apalagi potato wedgesnya enak, suka deh pokoknya.
Menurut saya, hotel nya worth it lah yah, dengan harga yang relatif murah ditambah dengan fasilitas yang terbilang enak, apalagi ada kolamnya ( jujur sih, kalau saya cari hotel pasti yang ada kolamnya), dan lokasi yang menurut saya sangat strategis, diamana didepan hotel ada rentalan motor, jadi artinya kami ga perlu susah-susah cari rentalan, terus… di depannya juga ada laundry, dan sejejer dengan ruko laundry ada warung makan Halal. Di sekitaran hotel juga ada Mall yang kurang lebih hanya 7 menitan lah jalan kaki, ke pantai Kuta hanya 15 menit jalan kaki, pokoknya the best deh buat para traveler yang modal tipis kayak saya, hihi…
Nah, setelah puas istirahat, kami memutuskan untuk jalan-jalan di dekat hotel saja, jadi setelah makan kami jalan-jalan lah di mall dekat sambil nongkrong dan makan lagi di Burger King. Esok harinya kami menyewa motor seharga Rp 80.000,00/ hari, menuju ke Bedugul. 
bedugul
salah kostum di Bedugul, alhasil kaki saya memucat hehe....

Terdapat pura keren di Bedugul yang ada di gambar duit 50.000, sayangnya nyampai kesana, saya salah kostum. Alih, alih pengen yang terkenal dengan cuaca panasnya, dengan pantainya, yang mana memaksa saya untuk mengenakan pants, dan baju Sabrin. Pas nyampe ke Bedugul, beh cuaca dingin banget, dan fix!!! Saya salah kostum. Tapi, secara keseluruhan saya suka banget di sana. Dari hotel menuju ke Bedugul memakan waktu kurang lebih 2 jam an (modal google map nih). 
pemandangan Tanah Lot dari atas
Hari ke3 di bali, kami memutuskan untuk menikmati pantai, jadi karena Tanah lot sedikit lebih jauh dari pantai yang lainnya, jadi kami memih untuk mengunjungi Tanah Lot terlebih dahulu yang memakan waktu sekitar 1jam an dari hotel, lalu disusul dengan pantai Pandawa. 
pantai pandawa
Eksis abis di Pantai Pandawa, Bali

Kemudian malam hari nya masih nyempetin aja buat lihat wisata malamnya bali di Legian Kuta, sembari mengunjungi monument Bom Bali di Legian. 
Monumen Bom Bali
Monumen Bom Bali, di Legian

hari ke4 sebelum jam check out, kami memilih untuk mengunjungi pasar tradisional  Sukawati untuk berbelanja oleh-oleh (sebenarnya, kalau saya traveling jarang banget sibuk sama oleh-oleh, apalagi harus beli banyak buat orang sekampung, tapi karena bawa kakak-kakak saya yang super duper ribet itu, akhirnya setelah mengumpulkan banyak niat, saya memutuskan untuk membawa dan ikut bersama mereka untuk membeli oleh-oleh . Setelah itu check out dan lansung menuju Bandara Ngurah rai Bali yang untungnya berjarang tidak jauh dari hotel kami, kurang lebih 20 menitan.
Well, traveling saya kali ini, sebenernya saya hanya membawa uang modal malak kakek di kampung, dan bujuk mama dirumah, saya hanya di kasih 500.000 (diluar tiket buat pulang ke Belitung yah, sebenarnya tiket dari Jogja ke Belitung ,dengan dari Bali ke Belitung, sama saja. Jadi, hal ini bukan masalah hehe) dan beruntungnya saya, modal jadi guide abal-abal selama traveling ke Bali buat kakak-kakak saya yang kece-kece itu, akhirnya mereka bersedia buat bayarin tiket KA, Kapal dan penginapan. Jadi selama biaya selama di Bali adalah :
-            Angkutan                                                          50.000
-          Patungan Grab                                                                12.000 (setelah dibulatkan dari 12.500 :D)
-          Patungan Sewa Motor selama 3hari       120.000
-          Tiket masuk Bedugul                                      20.000 (parkir yg nanggung kakak :D)
-          Tiket masuk Tanah Lot                                  10.000
-          Tiket masuk Pantai Pandawa                     10.000
(Kebetulan saat itu beberapa tempat tidak perlu mengeluarkan entrance fee)
jadi, totalnya hanya Rp 220.000,00
dan, sisa uang lainya, tentu saya untuk biaya makan disana, biaya makan disana tidak bisa dihitung, karena saya doyan banget nguliner, hehe… tetapi kalau untuk makanan sehari-hari paling setiap kali makan hanya 10.000/ setiap kali makan. Tapi, kalau biaya untuk mencoba kuliner, ga bisa dihitung sih nya, hehe. 

Sobat travelers, terima kasih sudah baca cerita traveling ke Bali yah, ikutin terus blog saya dengan men Subscribe blog ini yah, karena masih banyak cerita traveling saya yang akan saya bagikan nantinya.
Travel Lady

I love traveling so badly,why? Because i can see what i never see in my hometown, i can know that wolrd has many story which many kind of happiness and struggles from each story.

2 Comments

Previous Post Next Post