Going to Bali by the power of Nekat hehe...
Hi sobat Travelers, kali ini saya akan berbagi soal pertualangan saya di Bali bersama kakak-kakak dan Abang saya dari Belitung. Terus terang sih yah… nulis kembali cerita ini di Blog membuat saya harus flashback keras ke Juni 207 nih :D.
Hi sobat Travelers, kali ini saya akan berbagi soal pertualangan saya di Bali bersama kakak-kakak dan Abang saya dari Belitung. Terus terang sih yah… nulis kembali cerita ini di Blog membuat saya harus flashback keras ke Juni 207 nih :D.
Saya mulai
perjalan ini karena cetusan ide kakak perempuan saya, yang waktu itu sedang
galau berat karena putus cinta. Saat itu posisi saya masih kuliah di Jogja, dan
kebetulan waktu itu saya baru selesai ujian, yang artinya saya punya banyak
waktu buat liburan, dan kebetulan juga saat itu pas lagi bulan puasa, jadi
kampus juga bentar lagi diliburkan, tanpa pikir panjang lagi, saya lansung
mengiyakan ajakan kakak saya. Dan ternyata Abang saya yang baru selesai Married
pun ikutan mau liburan bareng ke Bali (tapi
begonya dia ga ajak istri, hahaha…) biar makin seru, saya berinisiatif
untuk mengajak kakak perempuan saya yang satunya lagi.
Karena posisi
saya saat itu masih kuliah, otomatis saya saat itu sedang berada di Jogja,
sementara kakak-kakak saya masih berada di Belitung, jadi saya menyarankan
mereka untuk menjemput saya ke Jogja, dan merekapun menyetujui hal itu, yah
itung-itung bisa jalan-jalan di Jogja juga kan yah…!
Mereka pun
memutuskan untuk menginap di kost an saya (biar
irit katanya, alhasil kostan saya jadi sumpek karena mereka hehe…), mereka
pun menginap selama 3hari 2 malam di Jogja, yah udah cukup puas bagi mereka
untuk keliling di Jogja, sementara saya yang masih sibuk mengurusi urusan
kampus karena mau libur.
Flashback
sebelum mereka memutuskan untuk ke Jogja terlebih dahulu, sebenernya ada perperangan
kecil antara kakak beradik, yang mana mereka meminta saya untuk menyusul mereka
ke Bali dengan menggukan pesawat, sementara kakak perempuan saya setuju untuk
ke Jogja terlebih dahulu, dan yang lainnya malah berpihak kepada Abang saya
yang mengusung ide untuk ke Bali lansung. Karena saya adalah tumpuan bagi
mereka, soalnya itu adalah traveling mereka pertama kali ke Bali, sementara
saya sebenarnya ke Bali kala itu sudah kunjungan saya yang ke3 kalinya.
Karena
mengingat budget saya yang tidak seberapa itu, akhirnya saya membujuk mereka
untuk ke Jogja terlebih dahulu dan memutuskan ke Bali untuk menggunakan
Kereta Api. ( terus terang aja sih,
sebenernya ini modal nekat, ngajak kakak-kakak saya ke Bali dengan menggunakan
kereta Api, karena saya pribadipun baru kali ini mencoba naik kereta Api,
karena selama ini traveling selalu memutuskan pake Pesawat biar ga ribet).
Dengan alasan
pengen nyobain naik kereta api (dibalik alasan tiket KA lebih murah daripada
Pesawat hehe). Malam itu, kami memutuskan untuk membeli tiket KA dari Jogja-
Banyuwangi sebesar Rp.94.000,00, dari stasiun Lempuyangan. Perjalanan dari
Jogja menuju Banyuwangi selama kurang lebih 14 jam, kami berangkat pukul 07.30
dari Jogja dan tiba di Banyuwangi pukul 10.00 kurang dikit lah…
Selama
perjalanan 14 jam di kereta Api, terus terang dalam hati saya deg-degan, bukan
deg degan karena takut naik KA, tetapi karena takut kena omelan kakak-kakak
saya yang super duper cerewet itu, alih-alih dengan modal 2 novel tebal yang
saya baca sepanjang perjalanan, saya mengaku menikmati perjalanan selama 14 jam
itu, tanpa merasa bosan. Tetapi saya melihat, kekesalan di mata abang saya
hahaha….
Sesampai di
Banyuwangi, kami makan terlebih dahulu di warung-warung kecil di pinggir pelabuhan
Ketapang. Setelah perut kenyang dan waktu menunjukan kurang lebih pukul 11
malam, kami melanjutkan perjalanan ke Gilimanuk dengan menggunakan kapal. (waktu itu harga tiket dari Ketapang menuju
Gilimanuk hanya Rp 7.500/orang) sontak melihat harga tiket yang terbilang
murah bagi orang Belitung, mereka senang bukan main, soalnya di Belitung apa
apa mahal sih.
Kami
beristirahat sejenak dikapal, dan saya pun tertidur kecapean di kapal tersebut.
tanpa disadari sudah berapa lama pelayaran kapal tersebut, tiba-tiba Abang saya
membangunkan saya dan memberitahu kami bahwa kami sudah tiba di Gilimanuk,
yeeeyyy…. Akhirnya sampai juga, begitulah kira-kira sorak kegirangan hati saya
saat itu, tapi ternyata perjuangan saya untuk menikmati pariwisata di pulau
dewata Bali itu tidak berhenti sampai disitu.
Sebelumnya,
saya sudah memesan 2 kamar di hotel Rabasta yang berada hanya kurang lebih
15menitan jalan kaki ke Pantai Kuta, yang mana artinya dari Gilimanuk kami
harus menempuh perjalanan ke Kuta, yang ternyata masih jauh pakai banget. Lalu setelah
sesi tawar menawar kepada para sopir angkot, akhirnya kami dapatlah angkot yang
akan membawa kami tiba ke Kuta dimana kami diminta untuk membayar Rp 45.000,00
per orang dengan durasi perjalanan kalau
ga salah sekitar 3 atau 4 jam an dari Gilimanuk menuju ke Kuta.
Sesampainya di
Kuta, ternyata kami hanya di antar sampai stasiun atau lebih tepatnya tempat
pangkalan angkot di Kuta, yang mana artinya kami masih membutuhkan transfortasi
untuk menuju Hotel kami kala itu, lalu saya memutuskan untuk menggunakan Grab,
dan kami mendapatkan tariff sebesar Rp 50.000 (patungan 12.500/org) , oke!
Klik, kami setuju. Sayangnya kami masih harus jalan kaki sembari membawa tas
backpack kami yang berat-berat itu menuju ke titik penjemputan grab, karena
katanya grab ga boleh masuk ke kawasan stasiun angkot tersebut, yah selisih
dengan para sopir angkutan offline.
Akhirnya, saya
bisa menyandarkan pundak saya di mobil, dan sejenak istirahat menuju sebelum
tiba di Hotel, dari tempat angkutan umum tadi menuju ke hotel memakan waktu
sekitar 1 jam an lah kalau ga salah… hehe, setiba di hotel tepat pukul 4 WITA
pagi, dan setelah membangunkan resepsionis yang masih tertidur, ngurus check
ini, ternyata eh ternyata kami belum bisa masuk ke kamar, lantaran check in
pukul 07.30 WITA.
Wooooww,,,,
rasanya pengen ngamuk disitu, tapi ga jadi ngamuk karena melihat tatapan sinis
dari kakak-kakak saya yang sadis itu, lagi-lagi mereka menyalahkan saya
seharusnya pakai pesawat saja biar lebih cepat, ga usah pake KA segala. Saya
cuman bisa membela diri dengan alasan “aah….
Biar sensasi backpackernya lebih kerasa …”, lalu kami memutuskan untuk
tiduran di kursi santai yang terletak di pinggir kolam hotel.
Akhirnya kami
tidur disana,dengan berselimutkan udara bali yang dingin di pagi hari. Ayam
berkokok, matahari mulai naik, jam menunjukan pukul 8 pagi, saya sudah selesai
mandi di kamar mandi bilas yang ada di dekat kolam. Kami akhirnya bisa melepas
lelah dan beristirahat sejenak di kamar hotel.
![]() |
Menikmati suasana di tepi kolam hotel sambil baca novel, sebelum memulai perjalanan di hari ke2 di Bali. |
Sedikit info
nih buat sobat Traveler, kami menginap di Rabasta Kuta resort selama 4hari 3
malam sebelum pulang ke Belitung (saat itu saya memutuskan untuk sekalian
pulang ke Belitung bersama kakak-kakak saya sekalian mudik lebaran) , yang saat
itu kami hanya mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 145.000/ room sudah include
breakfast. kami memesan 1 kamar single bed dan 1 kamar double bed. Karena saya
tidur bertiga dengan kakak perempuan saya dan abang saya tidur sendiri jadi dia
mengambil kamar yang single bed dan kami mengambil double bed. Karena saat itu yang ga puasa hanya saya, jadi
hanya saya yang sarapan hehehe…. Yah, traveling tanpa kuliner rasanya hampa, be honest nih sobat, menu sarapannya
enak-enak banget (standart hotel bintang
2 lah), apalagi potato wedgesnya enak, suka deh pokoknya.
Menurut saya,
hotel nya worth it lah yah, dengan
harga yang relatif murah ditambah dengan fasilitas yang terbilang enak, apalagi
ada kolamnya ( jujur sih, kalau saya cari
hotel pasti yang ada kolamnya), dan lokasi yang menurut saya sangat
strategis, diamana didepan hotel ada rentalan motor, jadi artinya kami ga perlu
susah-susah cari rentalan, terus… di depannya juga ada laundry, dan sejejer
dengan ruko laundry ada warung makan Halal. Di sekitaran hotel juga ada Mall
yang kurang lebih hanya 7 menitan lah jalan kaki, ke pantai Kuta hanya 15 menit
jalan kaki, pokoknya the best deh buat para traveler yang modal tipis kayak
saya, hihi…
Nah, setelah
puas istirahat, kami memutuskan untuk jalan-jalan di dekat hotel saja, jadi
setelah makan kami jalan-jalan lah di mall dekat sambil nongkrong dan makan
lagi di Burger King. Esok harinya kami menyewa motor seharga Rp 80.000,00/
hari, menuju ke Bedugul.
salah kostum di Bedugul, alhasil kaki saya memucat hehe.... |
Terdapat pura keren di Bedugul yang ada di gambar duit
50.000, sayangnya nyampai kesana, saya salah kostum. Alih, alih pengen yang terkenal
dengan cuaca panasnya, dengan pantainya, yang mana memaksa saya untuk
mengenakan pants, dan baju Sabrin. Pas nyampe ke Bedugul, beh cuaca dingin
banget, dan fix!!! Saya salah kostum. Tapi, secara keseluruhan saya suka banget
di sana. Dari hotel menuju ke Bedugul memakan waktu kurang lebih 2 jam an
(modal google map nih).
![]() |
pemandangan Tanah Lot dari atas |
Hari ke3 di
bali, kami memutuskan untuk menikmati pantai, jadi karena Tanah lot sedikit
lebih jauh dari pantai yang lainnya, jadi kami memih untuk mengunjungi Tanah
Lot terlebih dahulu yang memakan waktu sekitar 1jam an dari hotel, lalu disusul
dengan pantai Pandawa.
Eksis abis di Pantai Pandawa, Bali |
Kemudian malam hari nya masih nyempetin aja buat lihat
wisata malamnya bali di Legian Kuta, sembari mengunjungi monument Bom Bali di
Legian.
Monumen Bom Bali, di Legian |
hari ke4 sebelum jam check out, kami memilih untuk mengunjungi pasar
tradisional Sukawati untuk berbelanja
oleh-oleh (sebenarnya, kalau saya
traveling jarang banget sibuk sama oleh-oleh, apalagi harus beli banyak buat
orang sekampung, tapi karena bawa kakak-kakak saya yang super duper ribet itu,
akhirnya setelah mengumpulkan banyak niat, saya memutuskan untuk membawa dan
ikut bersama mereka untuk membeli oleh-oleh . Setelah itu check out dan lansung menuju Bandara Ngurah rai Bali yang untungnya berjarang tidak jauh dari hotel kami, kurang lebih 20 menitan.
Well, traveling
saya kali ini, sebenernya saya hanya membawa uang modal malak kakek di kampung,
dan bujuk mama dirumah, saya hanya di kasih 500.000 (diluar tiket buat pulang ke Belitung yah, sebenarnya tiket dari Jogja
ke Belitung ,dengan dari Bali ke Belitung, sama saja. Jadi, hal ini bukan
masalah hehe) dan beruntungnya saya, modal jadi guide abal-abal selama traveling ke Bali buat kakak-kakak saya yang kece-kece
itu, akhirnya mereka bersedia buat bayarin tiket KA, Kapal dan penginapan. Jadi
selama biaya selama di Bali adalah :
-
Angkutan
50.000
-
Patungan
Grab 12.000
(setelah dibulatkan dari 12.500 :D)
-
Patungan
Sewa Motor selama 3hari 120.000
-
Tiket
masuk Bedugul 20.000
(parkir yg nanggung kakak :D)
-
Tiket
masuk Tanah Lot 10.000
-
Tiket
masuk Pantai Pandawa 10.000
(Kebetulan saat
itu beberapa tempat tidak perlu mengeluarkan entrance fee)
jadi, totalnya
hanya Rp 220.000,00
dan, sisa uang
lainya, tentu saya untuk biaya makan disana, biaya makan disana tidak bisa
dihitung, karena saya doyan banget nguliner, hehe… tetapi kalau untuk makanan
sehari-hari paling setiap kali makan hanya 10.000/ setiap kali makan. Tapi,
kalau biaya untuk mencoba kuliner, ga bisa dihitung sih nya, hehe.
Sobat
travelers, terima kasih sudah baca cerita traveling ke
Bali yah, ikutin terus blog saya dengan men Subscribe blog ini yah,
karena masih banyak cerita traveling saya yang akan saya bagikan nantinya.
Tags:
Traveling Stories
ayamlaga bangkok adu ayam taji
ReplyDeleteayamlaga bangkok adu ayam taji
ReplyDelete