Mampir ke Negri Upin Ipin nih,
salam hangat dari Ringgit Malaisya yang saat itu memiliki nilai kurs sekitar
IDR 3.600 per satu ringgitnya. Perjalanan saya sampai ke malaisya dimulai dari
kepulangan saya dari Thailand menuju ke Indonesia (jogja), sobat travelers pasti ingat pengalaman saya berkelana di
Negara gajah putih itu, sesuai dengan yang saya ceritakan di artikel
sebelumnya, klik disini.
Jalan – Jalan ke Malaisya kali
ini, saya memilih untuk mengunjungi Kuala Lumpur, seperti yang kita ketahui
bahwa Kuala Lumpur adalah ibu kotanya malaisya, jadi saya rasa sangat wajib
berkunjung ke sini. Setelah tiga bulan tinggal di Khaolak, Phuket Thailand,
saya akhirnya bisa pulang dengan berbahagia lantaran home sick yang
berkepanjangan disana.
Jikalau awal kepergian saya ke
Thailand, saya memutuskan untuk transit di Singapore sekalian keliling Negara
singa tersebut. Pulang pun demikian, walaupun visa kunjungan saya ke Thailand
berakhir pada tanggal 29 Januari 2016, dan memang benar saya keluar dari Negara
Gajah Putih tersebut pada tanggal 28 Januari 2016, tetapi hal ini tentunya
tidak ada hubungannya dengan kepergian saya ke Malaisya. Jadi saya memutuskan
untuk mampir bahkan bermalam di Malaisya, sebelum saya pulang ke Jogja.
Beruntungnya saya, di perjalanan
kali ini, karena saya tidak perlu mengeluarkan banyak biaya selama tinggal
disini, lantaran saya bisa menghemat banyak biaya akomodasi selama tinggal
disini, sebab saya bertemu teman lama saya yang sudah lama tinggal di Malaisya,
dan dia mempersilahkan saya untuk tinggal beberapa waktu dirumahnya yang
kebetulan saat itu tidak jauh dari KLCC tower.
Karena itu, saya tidak perlu
repot memikirkan jalur jalan yang memang pada hakikatnya tidak saya kenali sama
sekali (ya iyalah, orang ini baru pertama
kali ke Malaisya T.T), tetapi alhamdulillah, saya selalu ingat akan tuhan
dalam melakukan niat baik apapun, sehingga usaha baik saya selalu di mudahkan,
Thanks God!
Untuk mempersingkat keadaan dan
kesulitan selama disni, hehe… sesampai di rumah teman saya, saya lansung
bersih-bersih, mandi lalu ganti baju, kemudian makan malam dulu, lagi-lagi
keberuntungan berpihak pada saya, jadi saya tidak perlu mengeluarkan biaya
ekstra untuk makan, karena saya bisa memasak makanan kesukaan saya, dan
kebetulan bumbu-bumbu dan bahan-bahan lainnya sudah tersedia di dapur teman
saya.
Setelah semuanya siap, saya di
ajak teman saya keliling kota, lalu kami mampir di tempat kuliner kaki lima di
sana, sayangnya foto-foto kuliner disana hilang, jadi saya tidak bisa
membuktikannya kepada sobat travelers T.T, tapi percayalah ini beneran terjadi,
waktu itu saya memutuskan buat nyobain teh tarik lansung disana, ingatnya
pengen nyobain ABCDnya Uncle Mutho ala di kedainya Uncle Mutho Upin Ipin, tapi
sayangnya saya tidak bisa mengunjungi desa durian Runtuh disana (mulailah,,, imaginasi).
Setelah puas
nguliner disana, sebenernya saya ingin lansung foto-foto di Twin Tower KLCC,
tapi temen saya menyarankan buat foto disana besok saja, lantaran banyak banget
wisatawan yang datang kesana, jadi kami memutuskan untuk belanja coklat di Toko
Coklat yang memang tidak jauh dari Twin Tower tersebut, dan kami memilih jalan
kaki biar lebih seru.
Sambil menikmati keindahan kota
Kuala Lumpur pada malam hari, saya melirik banyak sekali toko-toko kain yang
sepertinya di kelola orang India, lantaran banyak sekali kain-kain ala busana
khas India. Karena saya kudu hemat banget disini, jadi saya mengurungkan niat
buat belanja kain, hehe.
Selama di Kuala Lumpur, tidak
banyak termpat wisata yang saya kunjungi, lantaran karena waktu yang terbatas,
dan keadaan keuangan yang juga membatasi pergerakan saya, jadi mau ga mau
traveling se adanya dulu, tapi saya janji nanti saya balik lagi dan mengexplore
negri jiran ini lebih jauh lagi, berharapnya bersama orang terkasih T.T.
Untungnya, kita tidak di pungut
biaya apapun ketika mengunjungi Twin Tower, jadi tidak ada biaya yang saya
keluarkan untuk entrance fee di tempat wisata, saya hanya mengeluarkan biaya
buat nguliner dan sedikit membeli oleh-oleh. Untuk transfortasi, saya
menggunakan transfortasi umum, sejenis bis seperti Trans Jogja, jadi bisa hemat
biaya lah.
Biaya yang saya rincikan dibawah
ini, hanya kira-kira semata, sebab saya lupa biaya pastinya yang saya keluarkan
selama disana maklum saja ini cerita nostalgia yang harus saya ungkit kembali
ketika saya merindukan nikmatnya traveling sendiri, lagi … T.T
Adapun biaya yang saya keluarkan
selama 2hari 2Malam disana :
Oleh-oleh Coklat -/+
50 RM
Makan (Nguliner) -/+ 20
RM
Transportasi Umum -/+ 10RM
Taxi ke Bandara -/+
30 RM
Jadi, total kurang lebih 110 RM atau sekitar IDR 396,000
Tiket pesawat dari Phuket ke
Kuala Lumpur saat itu, saya dapat yang promo menggunakan Jet Star kalau ga
salah sekitar 750.000 an, dan tiket dari Kuala Lumpur ke Jogja menggunakan Air
Asia sekitar 500.000an.
Biaya pastinya, saya tidak bisa
memastikan, tetapi yang jelas saya tidak mengeluarkan banyak uang selama
jalan-jalan di Kuala Lumpur, Malaisya.
Sedikit Tips, buat sobat
travelers, cobalah untuk keep contact dengan teman-teman kalian dari berbagai
tempat, agar ketika kalian pengen traveling dengan biaya yang pas-pasan seperti
saya ini, kalian bisa banyak di bantu karena mereka. Dan kalian ga perlu takut
untuk memulai perjalanan kalian, walaupun kalian hanya sendirian.
Ingatlah….
Kalian tidak pernah sendiri, selama ada niat yang baik kalian pastikan akan di
berikan jalan dari setiap usaha yang baik pula, karena Tuhan selalu bersama
kita. Tugas kalian ialah untuk selalu mengingatnya, kemanapun kalian melangkah,
agar IA selalu beserta kita.
Tags:
Traveling Stories