Jalan-jalan ke Belitung, Wajib Kunjungi Rumah Adat Belitung


Rumah Adat Pulau Belitung
Halo Semuanya.....
Pada tulisan kali ini, Penulis akan menjelaskan salah satu objek yang ada di pulau Belitung. Objek ini dikenal dengan nama Rumah Adat Belitung. Sebelumnya apakah teman-teman sudah pernah berkunjung ke pulau Belitung ? Jika sudah tak lengkap rasanya bila belum mengunjungi objek wisata satu ini.
Rumah Adat Belitung dibangun pada tahun 2004 dan diresmikan pada tahun 2009. Peresmian dilakukan oleh Bupati Belitung, Ir. H. Darmansyah Husein. Lokasi Rumah Adat Belitung menempuh waktu perjalanan 20 menit dari Bandara H.A.S.Hanandjoeddin. Namun, dari Pusat Kota hanya berjarak 10 menit menuju Rumah Adat. Jadwal kunjungan yang dilakukan ke rumah adat adalah mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pada malam hari, Rumah Adat tetap buka, namun hanya melaksanakan kegiatan wisata Makan Bedulang bagi wisatawan.
Lokasi wisata Rumah Adat berada di Jalan Ahmad Yani, tepatnya berada di sebelah Kantor Bupati Daerah Belitung Kota Tanjungpandan. Secara rekonstruksi, Rumah Adat Belitung merupakan bagian rekonstruksi dari rumah gede yang biasa disebut rumah panggung atau rumah panggong oleh masyarakat Daerah Belitung. Bangunan ini memiliki ciri khas dengan mengadopsi gaya bangunan melayu awal. Ciri-ciri dari bangunan ini adalah bubungan Limas dan Melayu bubungan panjang. Atap memiliki ciri tinggi dan sedikit kemiringan pada bangunannya. Jendela pada rumah ini berjumlah sangat banyak dengan desain Melayu.

(Sumber : SunburstAdventure.com)

Rumah Adat Belitung saat ini berada dibawah naungan Dinas Pariwisata daerah Kabupaten Belitung. Rumah Adat Belitung merupakan rumah kaum bangsawan pada zamannya di daerah Belitung yang memiliki luas kurang lebih 500 meter persegi. Sementara itu, untuk bahan bangunannya sebagian besar terbuat dari kayu Ulin. Kayu Ulin dikenal sebagai kayu yang memiliki kualitas tinggi serta kuat sebagai bahan bangunan di daerah Kabupaten Belitung. Kayu Ulin digunakan sebagai bahan pembuatan lantai rumah. Sementara itu, untuk tiang penyangga rumah menggunakan Kayu Nyatoh. Pada bagian atap, kayu yang digunakan adalah kayu jenis Medang dan Seru’.
Rumah Adat Belitung terdiri dari atas beberapa bagian. Bagian pertama yaitu bagian halaman depan. Pada bagian ini terdapat tumbuhan atau tanaman khas daerah Belitung. Tanaman yang terdapat di halaman Rumah Adat Belitung meliputi Kremunting, Daun Simpor dan berbagai jenis bunga serta pepohonan. Memasuki bagian depan teras rumah, terdapat payung limas yang di tancapkan ditanah. Payung limas ini berjumlah empat buah. Dalam budaya Belitung, payung limas di representasikan sebagai lambang selamat datang pada tamu yang datang berkunjung.

Bagian kedua Rumah Adat Belitung adalah bagian teras disinilah biasanya tempat untuk menyambut kedatangan tamu atau sebagai tempat keluarga berbincang dan bersantai. Denah teras pada Rumah Adat Belitung memiliki pola memanjang horizontal. Pada awal bagian memasuki teras, terdapat anak tangga yang menjadi simbol untuk derajat ekonomi pemilik rumah. Konon apabila jumlah anak tangga adalah ganjil, maka pemilik rumah adalah seorang bangsawan. Begitu juga sebaliknya, apabila jumlah anak tangga adalah genap, maka pemilik rumah dianggap golongan ekonomi menengah kebawah.

(Sumber : IndonesiaKaya.com)

Setelah bagian teras, ruangan selanjutnya adalah ruang tengah atau utama yang merupakan bagian yang paling luas. Pada bagian ini, ruang tersebut tidak memiliki sekat atau penghalang.  Pada ruangan tengah ini, banyak terjadi aktivas keluarga seperti untuk beristirahat, melakukan sesi lamaran,untuk melakukan perbincangan jika kedatangan tamu, untuk berkumpul. Menurut beberapa sumber, pada ruangan tengah ini digunakan oleh para anggota keluarga untuk beristirahat seperti tidur dan berbaring. Hal ini berbeda dengan keadaan sekarang yang menggunakan ruangan kamar sebagai tempat istirahat untuk tidur. Tujuan menggunakan ruangan tengah sebagai tempat beristirahat adalah meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar anggota keluarga. Pada saat itu, anggota keluarga hanya menggunakan Tikar Lais sebagai alas untuk istirahat tidur.

(Sumber : IndonesiaKaya.com)
Pada bagain ruang tengah ini, terdapat banyak properti yang menggambarkan budaya Belitung. Foto anggota keluarga, lemari yang berisi baju pengantin khas Daerah Belitung dan perlengkapan Makan Bedulang khas daerah Belitung. Makan Bedulang merupakan salah satu adat khas Belitung. Prosesi makan yang dilakukan bersama-sama menggunakan alat-alat makan khas Belitung. Selaain itu, pada bagaian tengah rumah juga ditampilkan properti untuk hantaran pada sesi lamaran di Belitung. Properti lainnya yang ditampilkan adalah tempat tidur pengantin.
Selanjutnya terdapat ruangan yang biasa disebut masyarakat Belitung dengan anama Loss. Loss adalah pembatas ruang utama dengan bagian dapur. Fungsi ruangan adalah sebagai tempat untuk menetralkan aktivitas di dapur dan di ruang utama. Ruangan selanjutnya adalah bagian dapur. Pada bagaian ini, terjadi aktivitas rumah tangga seperti memasak. Pada ruangan ini terdapat banyak miniatur dari alat-alat dan perlengkaan untuk memasak yang digunakan oleh masyarakat Belitung. Pada ruangan ini juga terdapat perlengkapan berkebun dan berladang yang biasa digunakan oleh masyarakat.

(Sumber : IndonesiaKaya.com)
Bagian terakhir dari rumah adatadalah bagian rumah penjaga. Rumah penjaga difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga pemilik rumah. Rumah penjaga juga di gunakan untuk menyimpan hasil panen dari ladang atau kebun pemilik rumah.



(Sumber : TripAdvisor.com)
Rumah Adat Belitung memiliki gaya rumah panggung. Konon, salah satu tujuan dari beternak selain untuk kebutuhan pemilik rumah, ternak juga digunakan sebagai hantaran saat akan melakukan lamaran kepada mempelai wanita oleh pemilik rumah. Beruman memiliki pondasi yang berbahan dasar batu Granit. Batu granit merupakan salah satu jenis batu yang banyak dijumpai di Daerah Belitung. Pada zaman dahulu, pada bagian bawah rumah atau yang disebut Beruman, digunakan untuk menternak hewan peliharaan seperti unggas, kambing dan ternak lainnya oleh pemilik rumah.



(Sumber : IndonesiaKaya.com)
Pada saat ini, kegiatan wisata yang dilakukan di Rumah Adat selain kunjungan wisata, juga meliputi prosesi budaya makan bedulang.
Baiklah, info mengenai Rumah Adat Belitung telah disampaikan. Bagi teman-teman yang tertarik untuk berkunjung ke Belitung, jangan  lupa untuk mengunjungi rumah Adat Belitung. Selain mengunjungi tempat wisata, teman-teman juga bisa belajar mengenai adat dan budaya di Belitung.
Adat dan budaya ini harus dijaga dan dilestarikan untuk diperkenalkan kepada generasi selanjutnya. Jika teman-teman bermaksud untuk mengunjungi Rumah Adat, hal ini dipermudah dikarenakan letak nya yang strategis dan mudah di tempuh. Saran yang diberikan oleh penulis kepada teman-teman yang bermaksud berkunjung, silahkan untuk bertanya kepada tourguide mengenai kegiatan wisata apa saja yang dilakukan di Rumah Adat dan properti yang terdapat didalamnya. Akan sangat baik jika kunjungan wisata ke Rumah Adat Belitung melakukan sesi foto bersama. Jika teman-teman ingin berkunjung, teman-teman tidak perlu khawatir akan biaya tiket masuk karena tidak dikenakan biaya masuk untuk pengunjung.
Sekian informasi yang bisa penulis sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk pembaca. Silahkan berikan komentar dan pertanyaan seputar Rumah Adat Belitung.
Mak Kaseh Semue e. (Terima Kasih semuanya).

Penulis by : Resta Riskyanti (berdasarkan pengalaman traveling Resta di Rumah Adat Belitung)

#rumahadatbelitung #jalanjalankebelitung 
Travel Lady

I love traveling so badly,why? Because i can see what i never see in my hometown, i can know that wolrd has many story which many kind of happiness and struggles from each story.

Post a Comment

Previous Post Next Post