PPKM
, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
yang mana juga membatasi pergerakan ekonomi masyarakat. Ngak tahu kenapa, hari ini lagi pengen nulis, setelah sekian lama. Tapi tulisan kali ini bentuk sebuah kritik kecil dari hati orang kecil seperti diri ini. Ingin teriak ngomong ke pemerintah juga mana mungkin, jadi salah satu cara yah nulis gini dan berharap bisa mewakili isi hati banyak orang.
Sebelum kita bahas lebih lanjut, pernahkah kita berpikir... Kegiatan seperti apa yang harus dibatasi ? Bekerja ? Makan ? Sekolah? jalan-jalan ? Berkumpul bersama keluarga dan teman ?
Terus terang saja, saya sangat mengapresiasi dengan upaya pemerintah untuk melakukan pembatasan kegiatan demi mencegah meledaknya penyebaran virus yang viral ini, Covid19. Namun, saya sangat berharap pemerintah mampu mempertimbangakn setiap keputusannya, yang artinya keputusan dan kebijakan tersebut dapat menyeimbangi semua kalangan, terutama kalangan masyarakat kecil.
Jujur aja, efek dari PPKM ini tidak terlalu efektif terhadap virus Corona, namun justru menjadi boomerang terhadap masyarakt itu sendiri, pasalnya disisi lain kami harus mematuhi kebijakan pemerintah demi kesehatan bersama, akan tetapi disisi lain kami juga butuh makan, butuh bertahan hidup demi menjaga kesehatan keluarga dan diri kami.
contohnya saja, di daerah saya, Belitung. Pemerintah daerah setempat memberlakukan kebijakan PPKM dimana tempat wisata, tempat usaha seperti cafe, warkop ataupun warung-warung, toko-toko sekitar harus tutup sampai jam 8 malam. Pertanyaannya, Bagaimana dengan para pedagang malam, yang hanya membuka usahanya pada waktu malam, contohnya pedagang nasi goreng atau pedagang sate atau mungkin pedagang-pedagang lain yang biasa buka dimalam hari. apa iya mereka buka dari jam 6 sore harus tutup jam 8 malam? apa pemerintah bisa menjamin keuntungan mereka?, selain itu, APAKAH VIRUS CORONA HANYA TERSEBAR PADA MALAM HARI SAJA? Sebab, mereka hanya membatasi pada malam hari saja?!
ADILKAH ini untuk masyarakat kecil ?, Mari renungkan bersama, saya rasa masih ada kebijakan lain yang sedikit lebih logis dan adil bagi masyarakat, seperti misalnya:
*Membatasi Jumlah Kunjungan di cafe,
*memberlakukan Delivery (Pesan Antar) pada setiap tempat usaha atau melarang setiap pelanggan untuk makan di tempat.
saya rasa jika memberlakukan salah satu dari kebijakan diatas jauh lebih baik dan lebih adil daripada memberikan pembatasan seperti menutup tempat usaha pada jam 8 malam, sebab hal ini tidak menjamin bahwa keramaian tidak akan terjadi pada siang hari. sebab, pada kenyataannya masyarakat masih bisa berkumpul pada siang hari, mereka masih bisa nongkrong pada siang hari, lalu Kebijakan saat ini juga tidak menjamin Virus Corona Tidak menyebar pada siang hari.
Akan tetapi, kebijakan yang berlaku saat ini, justru mengancam ekonomi para pengusaha kecil, terutama pengusaha yang aktif pada malam hari, masa iya PPKM bisa berubah arti menjadi PELAN PELAN KAMI MATI karena sebuah kebijakan.
Semoga tulisan ini, bisa menjadi sebuah renungan untuk kita semua. dan tulisan ini juga merupakan kritikan kecil dari hati saya pribadi terhadap kebijakan ini, kita semua memang menjadi sangat terganggu dengan adanya virus ini sejak tahun lalu. Terlebih kegiatan pariwisata atau traveling bisa dibilang hampir berhenti TOTAL akibat pandemic ini, hal ini juga tentunya menjadi ancaman besar bagi pelaku pariwisata, termasuk Travel Blogger seperti saya.
sudah hampir 3 tahun saya tidak pernah traveling keluar daerah lagi akibat pandemic ini, kita semua memang berduka akan hal ini, namun sekali lagi, kita juga harus tetap bertahan hidup dan membuat roda ekonomi terus berputar, maka dari itu sekali lagi, kebijakan yang diambil pemerintah haruslah mempertimbakan sektor ekonomi, khususnya pengusaha kecil ini. Terimakasih.
Salam,
TravelLady.
